Jumat, 03 Oktober 2014

Human Interest, 4 oktober 2014



Banyak cerita dalam kehidupan manusia yang menarik dilihat dalam berbagai sisi. Cerita kehidupan manusia tersebut dapat kita abadikan dalam bentuk media fotografi. Cerita atau bisa disebut tema mengenai sisi kehidupan mempunyai istilah yang dinamakan fotografi Human-Interest.
Human Interest dalam karya fotografi sendiri kalau dijabarkan adalah menggambarkan kehidupan pribadi manusia atau interaksi manusia serta ekspresi emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, konsentrasi atau mencapai sebuah kesuksesan hidup, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menyimak gambar tersebut diatas.

Senin, 22 September 2014

Fashion Show Dengan Busana Daur Ulang, 23 Sept 2014


 Peragaan Busana Daur ulang yang di peragakan sekitar 74 siswa-siswi tingkat SMP-SMA Se-Kabupaten Lamongan yang bertempat di Telogo Bandung Lamongan (20/9) menyajikan unsur pakaian daur ulang yang di desain glamour.

Senin, 15 September 2014

Sindhen, 15 September 2014

Pesindhén, atau sindhén (dari Bahasa Jawa) adalah sebutan bagi wanita yang bernyanyi mengiringi orkestra gamelan, umumnya sebagai penyanyi satu-satunya. Pesindén yang baik harus mempunyai kemampuan komunikasi yang luas dan keahlian vokal yang baik serta kemampuan untuk menyanyikan tembang.
Pesinden juga sering disebut sinden, menurut Ki Mujoko Joko Raharjo berasal dari kata "pasindhian" yang berarti yang kaya akan lagu atau yang melagukan (melantunkan lagu). Sinden juga disebut waranggana "wara" berarti seseorang berjenis kelamin wanita, dan "anggana" berarti sendiri. Pada zaman dahulu waranggana adalah satu-satunya wanita dalam panggung pergelaran wayang ataupun pentas klenengan. Sinden memang seorang wanita yang menyanyi sesuai dengan gendhing yang di sajikan baik dalam klenengan maupun pergelaran wayang. Istilah sinden juga digunakan untuk menyebut hal yang sama di beberapa daerah seperti Banyumas, Yogyakarta, Sunda, Jawa Timur dan daerah lainnya, yang berhubungan dengan pergelaran wayang maupun klenengan. Sinden tidak hanya tampil solo (satu orang) dalam pergelaran tetapi untuk saat ini pada pertunjukan wayang bisa mencapai delapan hingga sepuluh orang bahkan lebih untuk pergelaran yang sifatnya spektakuler.

Minggu, 14 September 2014

Menikmati Senja Di TPI Kranji, 15 September 2014

Suasana Sore hari di TPI Kranji yang berada di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan menyuguhkan panorama alam yang indah. Apalagi di nikmati saat senja atau sore hari, kita bisa melihat atau mengabadikan sunset di TPI Kranji.
Apalagi di tambah hembusan angin sepoi-sepoi terasa makin menyejukkan, manakala keindahan alam menghilangkan kepenatan. Keindahan ini akan makin sempurna tatkala prosesi terbenamnya matahari dapat di saksikan secra utuh.


Minggu, 07 September 2014

Sejarah Wayang Kulit, 8 September 2014

WAYANG adalah salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol di antara banyak karya budaya lainnya. Budaya wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan juga seni perlambang. Budaya wayang, yang terus berkembang dari zaman ke zaman, juga merupakan media penerangan, dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan.
Menurut penelitian para ahli sejarah kebudayaan, budaya wayang merupakan budaya asli Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Keberadaan wayang sudah berabad-abad sebelum agama Hindu masuk ke Pulau Jawa. Walaupun cerita wayang yang populer di masyarakat masa kini merupakan adaptasi dari karya sastra India, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Kedua induk cerita itu dalam pewayangan banyak mengalami pengubahan dan penambahan untuk menyesuaikannya dengan falsafah asli Indonesia.
Penyesuaian konsep filsafat ini juga menyangkut pada pandangan filosofis masyarakat Jawa terhadap kedudukan para dewa dalam pewayangan. Para dewa dalam pewayangan bukan lagi merupakan sesuatu yang bebas dari salah, melainkan seperti juga makhluk Tuhan lainnya, kadang-kadang bertindak keliru, dan bisa jadi khilaf. Hadirnya tokoh panakawan dalam_ pewayangan sengaja diciptakan para budayawan In­donesia (tepatnya budayawan Jawa) untuk mem­perkuat konsep filsafat bahwa di dunia ini tidak ada makhluk yang benar-benar baik, dan yang benar-benar jahat. Setiap makhluk selalu menyandang unsur kebaikan dan kejahatan.
Dalam disertasinya berjudul Bijdrage tot de Kennis van het Javaansche Tooneel (1897), ahli sejarah kebudayaan Belanda Dr. GA.J. Hazeau menunjukkan keyakinannya bahwa wayang merupakan pertunjukan asli Jawa. Pengertian wayang dalam disertasi Dr. Hazeau itu adalah walulang inukir (kulit yang diukir) dan dilihat bayangannya pada kelir. Dengan demikian, wayang yang dimaksud tentunya adalah Wayang Kulit seperti yang kita kenal sekarang.

Persela Lolos 8 Besar ISL, 5 September 2014


  Persela lolos ke babak 8 Besar Indonesia Super League (ISL) 2014 meskipun kalah 3-1 dari Perseru Serui dalam laga terakhir wilayah Timur di Stadion Surajaya, Jumat sore (5/9).
Laskar Joko Tingkir lolos karena tertolong oleh dua hasil pertandingan lainnya, yakni Persiba Balikpapan kalah 2-3 dari Persiba Bantul, dan PSM yang takluk 1-2 dari Mitra Kukar.
Dengan hasil tiga laga penentuan itu, Persela tetap berada di posisi ke-4 dengan 28 angka, Persiba Balikpapan 25 dan PSM Makassar 25 poin.
 Joko Tingkir sudah tertinggal 0-3 dalam 20 menit babak pertama oleh tamunya Perseru Serui.
Jean Boumsong mencetak gol Perseru pada menit ke-6. Selanjutnya, Perseru menambah dua gol, masing-masing oleh Arthur Barrios Bonai menit ke-17 dan Ali Khaddafi menit ke-20.
Tuan rumah Persela Lamongan mencetak satu-satunya gol pada menit ke-30 yang diciptakan oleh Roman Golian.
Dengan tiga laga penentuan di wilayah Timur ini empat tim lolos ke babak 8 Besar ISL 204, yakni Persebaya Surabaya, Persipura Jayapura, Mitra Kukar, dan Persela Lamongan.

Kamis, 04 September 2014

Makam Syekh Maulana Ishak Di Percaya Di Lamongan. 5 Sept


Sebenarnya tak hanya di Lamongan, makam yang dipercayai sebagai “rumah terakhir” Syekh Maulana Ishaq juga bisa ditemui di banyak tempat. Beberapa di antaranya yakni di Gresik, Situbondo, Klaten, Bantul, Wonosobo, Pemalang, Banyumas, Cirebon, dan lain-lain. Namun, Di Lamongan, selain bisa belajar dari dongeng yang beredar di masyarakat, kita juga disuguhi dengan pemandangan nan elok di mata.
Lokasi makam Syekh Maulana Ishaq ini berada di Jalan Maulana Ishaq, Desa Kemantren, Kecamatan Paciran. Lokasinya tidak jauh dari makam Sunan Drajat, hanya sekitar 2 km sebelah Timur atau tak lebih dari 10 menit perjalanan dengan kendaraan bermotor.
Kita akan dibuat “adem panas” sesaat setelah sampai di area makam. Tentu, bukan adem panas dalam arti demam, maksud saya. Namun, adem karena sepoi angin dari laut yang menghampar di depan area makam. Dan panas karena daerah pesisir Lamongan memang memiliki suhu udara yang cukup untuk membuat Anda gerah, terlebih di siang hari.
Menurut dongeng yang diceritakan oleh H Askur, juru kunci makam, Syekh Maulana Ishaq sampai di Pesisir Lamongan setelah diusir dari kerajaan Blambangan. Sebelumnya, seperti cerita pada versi-versi lain, Syekh Maulana Ishaq menikah dengan anak Raja Blambangan, Dewi Sekardadu, setelah berhasil menyembuhkan putri kesayangan raja tersebut dari penyakit ganas yang diderita sekian lama.
Akhirnya Syekh Maulana Ishaq pun menikah dengan Dewi Sekardadu seperti yang sudah disayembarakan sang raja sebelumnya: bahwa jika yang dapat menyembuhkan adalah seorang perempuan, maka akan dijadikan saudara Dewi Sekardadu. Sedangkan, jika laki-laki akan dinikahkan dengan putri cantik tesebut. Satu permintaan lain Syekh Maulana Ishaq, yang saat itu disanggupi oleh sang raja, selain hadiah sayembara adalah agar ia diberikan kebebasan untuk siar agama Islam di wilayah kekuasaan kerajaan Blambangan. Padahal, kerajaan Blambangan merupakan kerajaan yang menganut ajaran Hindu.Dua tahun berselang, saat Dewi Sekardadu sedang hamil muda (mengandung Sunan Giri), sang raja mulai gelisah. Ketidaksepahaman akan agama yang disiarkan menantunya, membuat ia ingkar akan janji yang pernah ia sepakati dulu. Imbasnya, Syekh Maulana Ishaq pun diusir dari kerajaan.
Sebelum pergi, Syekh Maulana Ishaq berpesan kepada istrinya. Jika suatu saat Dewi Sekardadu ingin menemuinya, agar berjalan menyusuri daerah pesisir pantai utara Pulau Jawa. Sebab Syekh Maulana Ishaq akan melanjutkan siarnya di sekitar sana.
“Setelah menempuh perjalanan jauh, Dewi Sekardadu akhirnya bertemu dengan suaminya di desa ini,” tutur H Askur saat bercerita di makam Syekh Maulana Ishaq. Lanjut ia bercerita, setelah kembali berpisah dengan istri untuk melanjutkan siar agama ke daerah lain, Syekh Maulana Ishaq berpesan kepada dua muridnya. Jika suatu saat ia meninggal dunia, agar dimakamkan di tempat yang sama saat bertemu dengan Dewi Sekardadu dulu, yakni di desa yang saat ini bernama Desa Kemantren. Selain makam Syekh Maulana Ishaq, di tempat yang sama secara berdampingan juga terdapat makam dua murid ayah Sunan Giri tersebut.

komentar