Aksi Mogok sopir bus dan angkutan umum jurusan Gresik, Bojonegoro, Cepu kembali terjadi di Terminal Tambak Osowilangun Surabaya (4/3) Senin. Sekitar 500an bus dan angkutan umum menggelar unjukrasa menuntut keseriusan Walikota terkait dengan keputusan tanggal 1 Mei 2012 mengenai bus yang melintas di jalur pantura harus berhenti di terminal Tambak Osowilangun (TOW) Surabaya.
Bambang Harianto selaku Koordinasi Aksi mengungkapkan, Bahwa kami ingin menuntut pengembalian trayek jalur pantura menuju Surabaya harus di terapkan secepat mungkin. Kami juga menuntut Pemkot Surabaya memberlakukan SK. Dirjen Perhubungan Darat yang isinnya mewajibkan bus pantura harus berhenti dan mengangkut penumpang di TOW.
Aksi mogok sopir bus dan angkutan umum tersebut membuat penumpang yang ingin menuju Gresik, Bojonegoro, dan Cepu menjadi terlantar. Bahkan mereka ada yang berjalan kaki dari Terminal Tambak osowilangun menuju Romokalisari. Aksi mogok ini jelas merugikan para penumpang yang ingin bepergian dan beraktifitas.
"Saya merasa di rugikan dengan adannya demo ini, masalahnya saya mau ke Bojonegoro untuk menghadiri pesta perkawinan keponakan, "ujar Rokhim salah satu penumpang asal Surabaya.
Beda lagi dengan Rois, menurutnya, dengan berjalan kaki dari terminal Tambak Osowilangun menuju Romokalisari, mungkin, masih ada angkutan umum jurusan Bojonegoro yang nekat untuk tetap jalan, walaupun ada aksi mogok sopir.
Dalam aksi ini para sopir bus dan angkutan umum juga melakukan pemblokiran jalan tol Kebomas Gresik, dan sempat memacetkan kendaraan pribadi maupun truk yang mau menuju Malang, Gresik, Lamongan, Bojonegoro. (RAF).