Rabu, 27 Februari 2013

Persela Bakal Kehilangan Hang Sa Minh. 27 Februari

     Pelatih Persela lamongan Gomes De Oliviera harus meracik ulang strategi dan taktik saat Tim kebanggaan Masyarakat Lamongan akan menjamu Persisam Samarinda di Stadion Surajaya akhir pekan ini (2/3). Gomes De Oliviera sudah di pusingkan dengan cederannya Hang sa Minh pemain belakang yang selalu bermain sebagai starter di tiap laga Persela.
     "Dengan absennya Hang Sa Minh, otomatis kami akan mencari formasi yang pas, khususnya di lini belakang. Padahal kami akan menghadapi tim kuat macam Persisam Samarinda yang merupakan salah satu tim favorit juara Indonesia Super League (ISL), "ungkap asisten pelatih Persela Lamongan Didik Ludiyanto.
      Cederannya Hang sa Minh membuat kans starting line up akan di berikan pada Djayusman Triasdi, mantan penggawa Persisam Samarinda yang pernah di turunkan oleh Gomes kala Persela di kalahkan tuan rumah Barito Putera 3-2.
     Saat ini Persela Lamongan baru mengemas enam poin, dari tujuh kali pertandingan yang sudah di jalani. Jika nanti persela mampu menang melawan Persisam, otomatis posisi Persela akan berada di papan tengah klasemen sementara. (RAF).
    
     





Senin, 25 Februari 2013

Lampu Kuning Buat Persela. 24 Februari

     Ambisi Persela Lamongan mencuri poin dalam tur Borneo Kalimantan gagal total. Persela Lamongan di kandaskan Persiba balikpapan dengan skor 1-0 (19/2), dan kalah menyakitkan lawan Barito Putera 3-2 (23/2). Hingga laga ketujuh, Persela Lamongan selalu menelan kekalahan di banding meraih kemenangan. Dua kali menang dan lima kali kalah bukan capaian yang bagus. Sehingga Persela Lamongan masuk papan bawah klasemen sementara Indonesia Super League (ISL).
     Serentetan kekalahan demi kekalahan yang di alami Persela Lamongan sungguh berbanding terbalik dengan musim lalu yang mampu menembus lima besar. Kondisi saat ini sudah di bilang lampu kuning. Persela tak ubahnya tim yang baru belajar main bola, koordinasi antar lini tidak berjalan dengan baik, apalagi para pemain Persela kelihatan fisiknya sering kedodoran, sehingga umpan-umpannya tidak akurat dan selalu kalah cepat dengan lawan.
    Catatan inilah yang menjadi koreksi tim pelatih jelang lawan Persisam Putra Samarinda, ( 2/3) mendatang. Asisten Pelatih Persela, Didik Ludiyanto, mengakui bahwa permainan Persela Lamongan masih jauh dari harapan. "Tapi kami optimis Persela Lamongan akan meraih dua kemenangan di kandang, karena kemenangan merupakan harga mati,"ungkapnya. (RAF).

Senin, 18 Februari 2013

Target Curi Poin Di Kandang Persiba. 18 Februari

     Usai mengalahkan Persidafon Dafonsoro 2-0 di kandang sendiri, Kamis (14/2) lalu, Persela Lamongan sudah harus meluncur malawan Persiba Balikpapan (19/2). Mental dan kepercayaan diri skuad asuhan Gomes De Oliviera sedang tinggi, sehingga para pemain harus mampu mencuri poin di kandang Persiba.
     Pelatih Persela Lamongan Gomes menyatakan, seluruh pemainnya dalam kondisi siap tempur, tinggal bagaimana nanti penerapan strategi di lapangan. "Anak-anak harus mampu bermain lepas saat bermain di kandang lawan, target curi poin harus kita raih,"ungkapnya.
     Persela Lamongan sendiri sekarang berada di posisi 11 di klasemen sementara Indonesia Super League (ISL) dengan raihan enam poin. (RAF).
    

     
     
   

Rabu, 13 Februari 2013

Sepakbola Kita Semakin Jauh tertinggal. 13 Februari

     Kisruh persepakbolaan di tanah air dengan adannya dualisme kepemimpinan membuat sepakbola di Tanah Air semakin tidak karuan. Polemik itulah yang mengakibatkan timnas garuda tidak bisa berprestasi di kancah Internasional. Dualisme ini harus di selesaikan di antara dua kubu yang bertikai. Kubu PSSI yang di motori Johar Arifin dan kubu KPSI yang di motor La Nyala Matalitti.
     Pertikaian semacam dualisme tersebut akan mengakibatkan betapa jauhnya kita tertinggal di banding dengan sepakbola negeri para bule(Eropa). Kita harus jujur mengakui bahwa sepakbola kita memang masih 'primitif' di banding mereka.
     Siapapun sepakat, sebuah tim nasional akan tangguh, jika kompetisi liga nasional menghasilkan klub-klub kuat yang melahirkan banyak pemain hebat. Di sinilah pentingnya dualisme kepemimpinan harus segera berakhir. Setelah hampir setiap hari di nodai sikap brutal penonton, tertunggaknya gaji pemain, sampai dengan kematian seorang pemain bola di tanah air. Sehingga prestasi Tim Nasional kita pun semakin memprihatinkan, bahkan tak mampu mengalahkan Singapura yang jumlah penduduknya tak lebih banyak dibanding kota Lamongan.
     Kita akui sepakbola kita memang sedang 'sekarat'. Dan pengobatannya tak cukup hanya diinfus, tapi harus dibedah di 'meja operasi'. Pola pembinaan sepakbola di negeri ini harus dibongkar ulang. Seluruh pelaku sepakbola harus bersatu dan tidak ada dualisme lagi, agar semuanya berjalan ter-intergrated.
     Jikalau masalah dualisme sudah teratasi, barulah kita membenahi dan berjuang keras demi masa depan sepakbola negeri tercinta ini. Mulai dari soal penanganan pembinaan usia dini, peningkatan kualitas pelatih, mutu wasit dan inspektur pertandingan(IP), profesionalisme pengurus yang mengelola kompetisi, kemampuan menarik sponsor masuk ke sepakbola, serta kemampuan sumber daya manusia dan perangkat penegakan rule sepakbola nasional.
     Di lain pihak, para pengelola klub harus profesional. Mereka harus memiliki orang-orang yang expert dalam menangani klub. Mari kita turun ke bumi, bekerja membenahi persepakbolaan negeri tercinta. Selamat Berjuang. (RAF).
    
    

Persela Ingin Bangkit. 13 Februari

     Persela Lamongan bertekad merebut kemenangan di kandang melawan Persidafon Defonsoro, di Stadion Surajaya Lamongan, Kamis (14/2). Hasil yang mengecewakan kala menghadapi Persiwa Wamena di hadapan pendukungnya sendiri harus segera di lupakan.
     Tuan rumah Persela sudah melakukan evaluasi dan membenahi mental terhadap hasil buruk di laga sebelumnya. "Seluruh pemain menyatakan siap bangkit dan tidak akan mengecewakan ribuan pendukungnya untuk meraih kemenangan di kandang,"kata Asisten Pelatih Persela Didik Ludianto.
     Menurut Didik, untuk memenangi laga kandang ketiga melawan Persidafon defonsoro, yang di butuhkan adalah mental, dan kepercayaan diri yang tinggi. Sehingga seluruh pemain bisa bangkit dan memenangi pertandingan.
     Hasil buruk Persela di alami ketika menghadapi tim asal Papua. yakni melawan Persiwa wamena, Persipura jayapura, serta Persiram Raja Ampat. Persela baru meraih satu kemenangan pada laga perdana melawan Persepam Madura United. 
     Persela Lamongan sendiri nangkring di posisi 17 klasemen sementara Indonesia Super League(ISL) 2012-2013.




Senin, 04 Februari 2013

Pulang, Tanpa Poin. 4 Februari

     Persela Lamongan harus mengubur dalam-dalam ambisi mencuri poin di tur Papua. Setelah dalam laga tandang pertama melawan Persiwa Wamena (31/1), Persela harus mengakui keunggulan Persiwa dengan skor 2-1. Kemudian di susul kekalahan kedua melawan Persipura Jayapura di Stadion Mandala Minggu (3/2) dengan skor 2-0 dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2012-2013.
     Menurut Asisten Persela, Didik Ludiyanto, Dalam lawatan Tur Papua kali ini, kami kurang di naungi dewi fortuna. Padahal kami sering menekan pertahanan lawan, setelah kebobolan di menit-menit awal pertandingan.
     "Kami sedang tidak beruntung, dan di jauhi dewi fortuna, sehingga kami tidak dapat menyamakan kedudukan. Ini yang sangat di sayangkan, "kata Didik. 
       "Tur Papua ini akan kami jadikan bahan evaluasi, sehingga di pertandingan berikutnya tidak akan terulang, "imbuh Didik. Akibat dua kekalahan beruntun tersebut, Persela Lamongan harus puas menempati peringkat 13 di klasemen sementara ISL. (RAF).
      
Namun, malapetaka kenbali meneror Persela ketika Boaz merobek jala Persela laga di menit ke-88. Skor 2-0 untuk Persipura pun menjadi skor akhir dalam laga ini. Akibat kekalahan ini, Persela, hingga Minggu malam, merosot satu tingkat di peringkat 13 klasemen sementara LSI. Sedangkan Persipura nangkring di peringkat ke-3.

Asisten Pelatih Persela, Didik Ludiyanto, mengungkapkan setelah kebobolan di awal babak pertama, Persela selalu menekan pertahanan Persipura. Namun, karena dijauhi dewi fortuna, Persela tak kunjung sukses mencetak gol untuk menyamakan kedudukan.

“Kami banyak menyerang, tapi gagal membuat gol. Sebaliknya, kami malah kebobolan di menit akhir babak kedua. Ini sangat disayangkan,” kata Didik kepada Surya Online melalui sambungan ponsel, Minggu (3/2/2013).

Di dua laga away terakhir, Persela selalu kebobolan di menit awal babak pertama. Inilah yang akan dievaluasi dan dibenahi menyongsong pertandingan selanjutnya. “Tur Papua ini akan kami jadikan pelajaran berharga, dan kami siap membenahinya agar tidak terulang lagi,” imbuh Didik. - See more at: http://surabaya.tribunnews.com/2013/02/03/persela-dua-kali-tumbang-di-papua#sthash.xLUV7Jrh.dpuf
Namun, malapetaka kenbali meneror Persela ketika Boaz merobek jala Persela laga di menit ke-88. Skor 2-0 untuk Persipura pun menjadi skor akhir dalam laga ini. Akibat kekalahan ini, Persela, hingga Minggu malam, merosot satu tingkat di peringkat 13 klasemen sementara LSI. Sedangkan Persipura nangkring di peringkat ke-3.

Asisten Pelatih Persela, Didik Ludiyanto, mengungkapkan setelah kebobolan di awal babak pertama, Persela selalu menekan pertahanan Persipura. Namun, karena dijauhi dewi fortuna, Persela tak kunjung sukses mencetak gol untuk menyamakan kedudukan.

“Kami banyak menyerang, tapi gagal membuat gol. Sebaliknya, kami malah kebobolan di menit akhir babak kedua. Ini sangat disayangkan,” kata Didik kepada Surya Online melalui sambungan ponsel, Minggu (3/2/2013).

Di dua laga away terakhir, Persela selalu kebobolan di menit awal babak pertama. Inilah yang akan dievaluasi dan dibenahi menyongsong pertandingan selanjutnya. “Tur Papua ini akan kami jadikan pelajaran berharga, dan kami siap membenahinya agar tidak terulang lagi,” imbuh Didik. - See more at: http://surabaya.tribunnews.com/2013/02/03/persela-dua-kali-tumbang-di-papua#sthash.xLUV7Jrh.dpuf
Namun, malapetaka kenbali meneror Persela ketika Boaz merobek jala Persela laga di menit ke-88. Skor 2-0 untuk Persipura pun menjadi skor akhir dalam laga ini. Akibat kekalahan ini, Persela, hingga Minggu malam, merosot satu tingkat di peringkat 13 klasemen sementara LSI. Sedangkan Persipura nangkring di peringkat ke-3.

Asisten Pelatih Persela, Didik Ludiyanto, mengungkapkan setelah kebobolan di awal babak pertama, Persela selalu menekan pertahanan Persipura. Namun, karena dijauhi dewi fortuna, Persela tak kunjung sukses mencetak gol untuk menyamakan kedudukan.

“Kami banyak menyerang, tapi gagal membuat gol. Sebaliknya, kami malah kebobolan di menit akhir babak kedua. Ini sangat disayangkan,” kata Didik kepada Surya Online melalui sambungan ponsel, Minggu (3/2/2013).

Di dua laga away terakhir, Persela selalu kebobolan di menit awal babak pertama. Inilah yang akan dievaluasi dan dibenahi menyongsong pertandingan selanjutnya. “Tur Papua ini akan kami jadikan pelajaran berharga, dan kami siap membenahinya agar tidak terulang lagi,” imbuh Didik. - See more at: http://surabaya.tribunnews.com/2013/02/03/persela-dua-kali-tumbang-di-papua#sthash.xLUV7Jrh.dpuf
Menghadapi Persipura di kandangnya, Laskar Joko Tingkir, julukan Persela, tidak bisa berbuat banyak. Di menit ke-1 babak pertama, Persela harus menelan gol yang dicetak bomber Persipura Boaz Salossa melalui titik pinalti. Skor 1-0 untuk tuan rumah bisa bertahan hingga akhir babak kedua.

Namun, malapetaka kenbali meneror Persela ketika Boaz merobek jala Persela laga di menit ke-88. Skor 2-0 untuk Persipura pun menjadi skor akhir dalam laga ini. Akibat kekalahan ini, Persela, hingga Minggu malam, merosot satu tingkat di peringkat 13 klasemen sementara LSI. Sedangkan Persipura nangkring di peringkat ke-3.

Asisten Pelatih Persela, Didik Ludiyanto, mengungkapkan setelah kebobolan di awal babak pertama, Persela selalu menekan pertahanan Persipura. Namun, karena dijauhi dewi fortuna, Persela tak kunjung sukses mencetak gol untuk menyamakan kedudukan.

“Kami banyak menyerang, tapi gagal membuat gol. Sebaliknya, kami malah kebobolan di menit akhir babak kedua. Ini sangat disayangkan,” kata Didik kepada Surya Online melalui sambungan ponsel, Minggu (3/2/2013).

Di dua laga away terakhir, Persela selalu kebobolan di menit awal babak pertama. Inilah yang akan dievaluasi dan dibenahi menyongsong pertandingan selanjutnya. “Tur Papua ini akan kami jadikan pelajaran berharga, dan kami siap membenahinya agar tidak terulang lagi,” imbuh Didik. - See more at: http://surabaya.tribunnews.com/2013/02/03/persela-dua-kali-tumbang-di-papua#sthash.xLUV7Jrh.dpuf

komentar